- Dampak
positif
Teknologi informasi dan telekomunikasi
dapat dimanfaatkan pada berbagai bidang kehidupan antara lain dalam bidang
pendidikan, bisnis, pemerintahan sosial, kesehatan serta agama.
Dampak
positif pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi antara lain :
- Konsultasi dengan
pakar, konsultasi dangan para ahli
dibidangnya dapat dilakukan dengan
mudah walaupun ahli tersebut berada
ditempat yang sangat jauh.
- Perpustakaan online,
perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
- Diskusi online. Diskusi
online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
- Kelas
online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk
lembaga
Dampak Negatif
Sejauh ini orang tua atau
pihak terkait belum menyadari atau belum memperhatikan anak-anaknya saat mereka
memegang handphone dan waktu menggunakannya. Kalau kita mau melihat, memperhatikan
serta mengamati anak-anak kita menggunakan handphone, niscaya kita akan tahu
bahwa handphone di tangan anak-anak kita yang nota bene adalah pelajar
digunakan tanpa mengenal batas waktu sejak bangun tidur sampai saatnya akan
tidur kembali. Mereka memegang handphone dan ibu jari tanpa henti menari di
atas tut handphone.
Marilah kita amati aktivitas
anak-anak kita saat menggunakan handphone. Pertama yang kita amati adalah nada
panggil handphone, jika anak-anak kita melakukan kegiatan secara positif dan
bertanggung jawab pasti nada panggil yang merupakan nada dering tidak dimatikan
atau diaktifkan. Tetapi sebaliknya, jika anak-anak kita sembunyi-sembunyi atau
melakukan kegiatan yang tidak berkenan di depan orang tua, lebih–lebih pada
saat jam belajar, maka nada panggil akan dimatikan atau tidak diaktifkan dan
hanya getar atau silent yang diaktifkan sebagai nada panggil.
Hal ini adalah tanda bahwa
anak-anak kita tidak ingin orang tuanya tahu bahwa sebenarnya mereka melakukan
aktivitas komunikasi, secara diam-diam. Inilah me-reka melakukan aktivitas SMS
yang menyita, mengambil serta mengabaikan semua jam-jam belajar dan digunakan
untuk ber-SMS-ria. Dengan seringnya atau malah tanpa henti dan tanpa mengenal
waktu untuk ber-SMS, maka anak-anak kita akan menjadi malas belajar. Mereka
memegang buku pelajaran, hanyalah formalitas belaka.
Dan buku pelajaran hanya
digunakan untuk menutupi aktivitas mereka ber-SMS. Lebih-lebih jika mereka
melakukan SMS chating, mxit-an, friendster, opera mini, jelas waktu belajar
mereka akan tersita atau terbuang percuma. Akibatnya suasana belajar terasa
membosankan, kemauan belajar tidak ada. Maka waktu untuk mengingat, memahami
pelajaran, serta berlomba meraih prestasi adalah nomor yang kesekian, karena
yang diutamakan adalah mengirim dan menerima SMS. Semua konsentrasi hanya
tertuju pada SMS yang akan ditulis maupun yang akan diterima.
Kedua, karena anak-anak kita melakukan kegiatan SMS secara berkelanjutan, maka
akibatnya pun berkelanjutan pula. Dampak nyata adalah si anak malas melakukan
aktivitas segalanya, dari mandi, makan sampai belajar serta tidur. Dengan anak
malas melakukan aktivitas positif serta malas melakukan aktivitas belajar, maka
prestasinya jelas akan merosot dan tidak bisa meraih hasil yang ditargetkan atau
dicita-citakan.
Jika aktivitas ini dilakukan satu anak, maka akibatnya yang menanggung hanyalah
dirinya sendiri, ya anak itu sendiri. Tetapi jika aktivitas ber-SMS ini
dilakukan banyak anak dan mereka adalah tulang punggung negara dan bangsa, yang
akan menggantikan kita-kita membangun negara ini, maka prestasi negara dan
bangsa ini akan turun dratis.
Untuk
itu, maka perlulah kita waspada dampak negatif yang tidak kita rasakan secara
nyata dan langsung ini, bagaikan mewaspadai bahaya laten yang sewaktu-waktu
bisa meledak di saat-saat yang akan datang sehingga mengakibatkan kehancuran
masa depan anak-anak serta negara ini. Kita akan menjadi semakin jauh
tertinggal dari negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar